ANALISA BIOMEKANIKA PADA GERAKAN
MENENDANG BOLA KHUSUSNYA TENDANGAN SWING
SHOOT
DOSEN : ILHAM SURYA FALLO, M. Pd
2. Perkenaan ( Free Impact )
DOSEN : ILHAM SURYA FALLO, M. Pd
ARNALDI FIANDI
JULIO ADHITYA PUTRA
NURDIN ARDIANSYAH
INSTITUT KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN PONTIANAK
ANALISIS GERAKAN DALAM MENENDANG BOLA
Analisa gerakan dalam menendang bola dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Awalan ( Impact )
Awalan dilakukan 3 – 4 meter yang dilakukan sambil berlari untuk memperoleh percepatan. Lari yang dilakukan seenaknya dengan perrcepatan yang diatur sedemikian rupa dengan tetap melihat bola. Sambil berlari ayunlah tangan seenaknya mengikuti irama langkah kaki. Jika melangkah kaki kanan, maka tangan kiri diayunkan kedepan demikian sebaliknya hingga posisi menapakan kaki kita. Awalan sebaiknya dibelakang bola dan jika ditarik garis lurus, sejajar dengan sasaran.
Sebelum melakukan tendangan ( menggunakan kaki kanan ) maka letakanlah kaki kiri persis disisi kiri dan agak ke belakang dari bola yang jika ditarik garis lurus membentiuk sudut 450. posisi letak kaki kiri menetukan luncuran bola. Jika kaki kiri berada dibelakang bola, maka jalanya bola akan melambung karena dengan sendirinya perkenaan bola tepat dibagian bawah. Jika kaki kiri persis disisi kiri bola. Jika letak kaki kiri agar mundur sedikit sekitar 450 maka dapat diprediksi jalannya bola lurus dan mendatar, sebab perkenaan bola pada bagian tengah antara atas dan bawah.
3. Akhir ( Post Impact )
Setelah bola di tendang oleh kaki kanan, maka lanjutkanlah kakikanan melangkah kedepan satu dua langkah.
TITIK BERAT
Pelaksanaan tendangan dalam sepak bola merupakan salah satu gerakan yang cukup kompleks dalam olahraga. Dalam teorinya letak titik berat selalu berubah sesuai dengan sikap, dan sangat menentukan terhadap teknik gerak. Titik berat adalah titik dimana gaya berat. Dapat juga dikatakan bahwa titik berat adalah titik yang mewakili berat dari benda atau tubuh (Soedarminto, 1992: 149-151). Gerakan menendang dengan punggung dalam sepak bola pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk menendang lurus dan datar. Biasanya dilakukan pada tendangan bebas atau tendangan dengan jarak yang sedikit lebih jauh. Tendangan ini sangat bermanfaat sekali sebab, meluncurnya bola cukup keras dan lurus serta mendatar.Analisa gerakannya didasarkan pada tiga tahap yaitu; (1) persiapan/ancang-ancang, (2) tendangan, dan (3) follow-trough. Pada gambar diatas titik berat berpengaruh terhadap keseimbangan pemain ketika melakukan gerak menendang. Semakin titik berat dekat dengan lantai maka pemain akan semakin seimbang dalam melakukan gerak menendang. Tendangan yang akan dihasilkan ke arah horisontal pun akan semakin jauh jarak yang dihasilkan apabila disertai kecepatan awal yang tinggi pula.
KESEIMBANGAN
Salah satu keterampilan yang sangat penting dalam olahraga adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dalam berbagai macam posisi karena akan menentukan hasil akhir setiap gerak yang dilakukan (Putut, 1998: 46). Menurut Soedarminto (1992: 152-153) stabilitas yang dimaksud di sini adalah tingkat keseimbangan. Semua objek yang diam dikatakan dalam keadaan seimbang. Semua gaya yang bekerja padanya seimbang, jumlah gaya-gaya linear yang bekerja sama dengan nol dan jumlah semua momen sama dengan nol. Tetapi, tidak semua objek yang diam memiliki stabilitas yang sama. Jika posisi sebuah objek diubah sedikit dan objek itu cenderung untuk kembali pada posisi semula, maka objek itu dalam keadaan seimbang stabil atau seimbang mantap.
GAYA
Setiap ada perubahan keadaan dari diam ke gerak atau dari gerak ke diam pasti ada sebab atau pengaruh. Oleh karenanya dapat dikatakan pengaruh atau sebab adalah sesuatu yang mengubah keadaan. Pengaruh itu tidak lain adalah gaya (Soedarminto, 1992: 77). Gaya adalah besaran yang mempunyai arah maka tergolong dalam besaran vektor (Putut, 1998: 26). Melakukan gerak serang dalam anggar atau semua aktiviatas sehari-hari mutlak memerlukan gaya dari dalam tubuh yang berupa gaya kontraksi otot atau kekuatan (strength).
Hukum I Newton berbunyi ”Bila resultan gaya yang bekerja pada benda nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada benda, benda itu diam (tidak bergerak) atau akan bergerak lurus beraturan”. Resultan gaya adalah jumlah gaya yang bekerja pada benda (Putut, 1998: 26). Gayaresistance juga terjadi ketika langkah akan melakukan gerak menendang.
Gerak Proyektil atau Lengkung
(Parabola)
Tendangan bebas dalam sepak bola akan menghasilkan suatu
gerak Proyektil atau Lengkung (Parabola). Gerak Proyektil atau Lengkung (Parabola) yaitu sebuah gerak yang lintasannya membentuk sudut seperti parabola (Imam Hidayat, 2003 : 80). Gerak parabola inidisebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi. Tanpa adanya gravitasi bumi, bola akan bergerak lurus ke atas. Gaya gravitasi memberikan gaya ke arah bawah sehingga kecepatan vertikalnya semakin berkurang. Ketika mencapai ketinggian maksimum, kecepatan vertikalnya nol. Bentuk lintasan parabola tergantung sudut elevasi dan kecepatan yang diberikan. Jadi, seorang penendang bebas yang ingin menghasilkan tendangan dengan jarak terjauh, ia harus menendang bola dengan kakinya sehingga bola tersebut mendapat kecepatan awal dengan sudut450. Namun perlu diperhatikan bahwa jarak tendangan terjauh bukan berarti tendangan yang paling kuat.
Hukum Bernoulli
Pada abad ke-18, Daniel
Bernoulli menemukan bahwa tekanan pada daerah dengan kecepatan fluida yang rendah akan lebih besar dibandingkan dengan tekanan pada daerah dengan kecepatan fluida yang lebih tinggi. Secara matematik, hukum ini dirumuskan p + ½ ρv2 + ρgh = C ; dengan C sebagai konstanta. Kebanyakan tendangan bebas mengikuti hukum Bernoulli ini. Bola
akan membelok seperti pisang karena salah satu sisi bola memiliki tekanan yang lebih rendah dibanding sisi lainnya. Tendangan ‘pisang’ ini mengakibatkan lintasan bolatidak sepenuhnya parabola yang simetris.
Efek Magnus
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak ke diam, perubahan panas atau perubahan kecepatan). Perubahan arah
bola saat ditendang juga merupakan hasil dari manipulasi gaya yang
mengakibatkan efek magnus.
Gaya magnus merupakan akibat dari tekanan statis di lapisan atas menjadi positif sedang dilapisan bawah negatif. Terjadilah gaya dari tekanan yang positif ke negatif atau dari atas ke bawah. Pada saat bola ditendang dan melayang di udara dengan spin/putaran bola, maka selama melawan aliran udara di bagian atas bola lebih rendah dari pada di bagian bawahnya sehingga tekanan di bagian atas lebih tinggi daripada di bawah bola. Hal ini menyebabkan bola akan melengkung ke bawah. Jadi, bola seolah-olah keluar ke atas namun kemudian ternyata menukiktajam. Lintasan bola berbentuk parabola tetapi setelah mencapai tinggi maksimum lintasan bola menjadi membelok tajam.
Kinetic Link
Dalam melakukan analisis biomekanik, tubuh manusia dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan). Tiap link mewakili segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. Menurut Chaffin &
Anderson (1984), tubuh manusia terdiri dari link, yaitu :
1.Link lengan bawah yang dibatasi joint telapak tangan dan siku
2.Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu
3.Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul
4.Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut
5.Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki
6.Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak kaki
Sesuai dengan apa yang diungkapkan Chaffin & Anderson
(1994) tendangan dalam sepak
bola juga dihasilkan dari beberapa Link System.
1.Link lengan bawah : terjadi saat telapak tangan mengepal
dan siku membentuk sudut sebagai dari usaha menyeimbangkan posisi tubuh saat
mengawali tendangan dengan berlari.
2.Link lengan atas : siku dan bahu merupakan suatu kesatuan
dari gerakan tubuh saat beralari dengan tujuan untuk mendatkan keseimbangan
yang stabil.
3.Link punggung. : terjadi pada saat lengan dan tungkai
digerakan secara bersamaa.
4.Link paha : terjadi pada saat menendang dan berlari serta
berperan sebagai pemberi impuls yang kuat untuk hasil tendangan.
5.Link betis : setelah otot-otot paha digerakan maka akan
diteruskan melalui otot betis yang berperan sebagi penghubung antara kekuatan
otot paha dan pergelangan kaki.
6.Link kaki : merupakan hasil kerja akhir dari semua system
link dari tendangan, perkenaan pada bola akan menghasilkan impact dan gaya pada
hasil tendangan bola.